Laporan : Gusandi
BANDARLAMPUNG, Nauranews.net -- Jelang pilkada Lampung Barat 2017 mendatang, bakal calon bupati (balonbup) Edi Irawan Arief mengklaim jika dirinya sudah pasti diusung maju enam partai politik.
Hal itu diungkapkannya di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW-PPP) Lampung, belum lama ini.
Kendati telah diusung PPP dan Partai NasDem, disebutkannya juga jika partai lain seperti Golkar, Gerindra, PKS dan PKB juga ikut mengusungnya maju.
"Alhamdulillah kita saat ini sudah diusung PPP dan NasDem. Selanjutnya juga akan menyusul parpol lain untuk bahu membahu mengusung kita (Edi-Pai)," ungkapnya, seperti dikutip dari Portalinspiratif.com, Jum'at.
Soal komitmennya dengan partai pengusung, Edi mengungkapkan akan berupaya menghilangkan dominasi mayoritas oleh salah satu Parpol, seperti PDIP yang mendominasi di DPRD setempat.
Menurutnya, kekuasaan partai banteng moncong putih di Lampung Barat sangat mendominasi, sehingga muncul kalangan mayoritas dan tirani minoritas daerah setempat.
"Artinya, tidak ada lagi parpol yang terlalu kuat. Sebab bisa kita nilai, saat pengambilan keputusan di legislatif, PDIP sebagai parpol pemilik 13 kursi (20 persen lebih, red) sangat mendominasi," jelasnya.
Untuk itu, dirinya akan berupaya menciptakan keseimbangan politik di Lambar. "Kita akan melibatkan (parpol pengusung, red) dalam setiap prngambilan kebijakan di pemerintahan. Artinya, saling bersinegris," jelasnya lagi.
Dirinya juga mengkritisi kinerja pemerintahan Bupati Mukhlis Basri yang sampai saat ini menurutnya tidak ada solusi untuk tiga kecamatan yang terisolir.
"Seperti di Suwoh, Bandar Suwoh, dan Pagar Dewa, ini kan tidak ada akses. Hal ini yang harus dibenahi jika kita terpilih nanti. Tentunya juga komunikasi dengan pemegang kebijakan tertinggi di Lampung (Gubernur Lampung, red) harus selalu dijaga," bebernya.
Terkait beredarnya amplop yang terdapat foto dirinya, Direktur Pasca Sarjana Universitas Saburai ini membenarkan apa yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu. Namun menurutnya, hal itu hanya sebatas sedekah dan sah-sah saja.
"Saya akui bagi-bagi duit yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu memang benar saya lakukan. Namun kan kita belum jadi calon dan juga pendaftaran KPU belum dibuka. Jadi, sah-sah saja," tutupnya.
gsn/set